Minggu, 03 Februari 2013

:: AYAM MATI DILUMBUNG PADI ::


Indonesia ...
masih dipenuhi sensasi mulai dari korupsi,pengedaran narkoba,pelanggaran moral dan masih banyak lagi permasalahan di negara yang kita cintai ini.
kemanakah masyarakatnya? Kemanakah pemerintahnya? Mungkinkah indonesia negara yang tuli dan buta akan permasalahan yang terjadi dinegaranya sendiri? Sadar atau tidak negara kita telah dijajah oleh orang-orang yang mendiaminya terlepas dari penjajahan yang dilakukan pihak asing.
permasalahan sebenarnya didasari oleh tidak bersinerginya masyarakat dan pemerintah dalam penanganan permasalahan yang ada,solusi yang disajikan hanya sebatas teknis yang panjang bukan solusi nyata yang menjanjikan penyelesaian.


Terlepas dari permasalahan negara yang begitu beragam,saya mencoba menyuguhkan kepada para pembaca sekalian untuk lebih menyelami kondisi indonesia dalam Sumber Daya Alam.taukah anda berapa banyak kekayaan alam dinegara ini? mulai dari minyak bumi,emas,batu bara,timah ,uranium,gas bumi dan masih banyak lagi berapakah kekayaan itu jika ditotalkan?
kita hanya akan menemui satu jawaban yaitu “BANYAK” ya karna terlalu banyaknya kekayaan yang ada dinegara ini sampai-sampai otak manusia terlalu lelah menghitung-hitung total keseluruhan kekayaan yang ada .

Tapi dengan kekayaan yang begitu berlimpah,apakah indonesia mampu untuk mengelolanya?apakah indonesia bisa memanfaatkan sumber daya dengan sebaik-baiknya?TIDAK!! indonesia “belum mampu” bukan manusianya yang belum mampu,bukan dana nya juga yang tidak ada,dan bukan permasalahan teknologi,tapi lebih kepada ketidak mampuan MENTAL manusianya,apalagi para pejabat negara ini yang sudah “berburuk sangka” dengan sesuatu yang belum tentu terjadi.bagaimana Indonesia bisa mandiri dalam pengelolaan sumber daya alam terutama migas jika pemerintah dalam hal ini masih membatasi ruang gerak anak bangsa dalam pengelolaan migas ,dengan berbagai alasan yang menjatuhkan cita-cita anak bangsa untuk mendaulatkan indonesia di bidang sumber daya alam “jika kita mau mengelola,ya kita kelola saja dengan SDM yang ada,masalah dana akan mudah diatasi,yang kita kelola kan sumber daya MIGAS tentu akan banyak investor asing yang bersedia menyediakan modal,yang penting kita yang mengelola bukan mereka”(Ir.Chandra Tirta Wijaya,dlm seminar Blok Mahakam digedung MPR/DPR 30/01/2013).saya sepakat dengan Pak Chandra,karena semua kekayaan itu adalah hak kita,itu adalah amanah yang Tuhan berikan untuk kita kelola dengan sebaik-baiknya.

idealnya kekayaan itu kita sendiri yang mengelola,tapi tidak dipungkiri mungkin banyak dari kita yang berpikir “sudahlah,serahkan saja pada lembaga yang terkait dalam mengelola kekayaan negara”.tapi pada kenyataannya pendirian lembaga-lembaga seperti SKK MIGAS dll,yang dibentuk bak pahlawan SDA tida dapat berbuat banyak hal untuk kita.Kenyataan yang ada sekarang ini adalah masih banyaknya rakyat yang merasa dirugikan atau kurang diperlakukan dengan adil menyangkut kebutuhannya akan elemen-elemen alam tersebut. Padahal seharusnya setiap rakyat memperoleh hak dalam hal ini kebutuhan akan air bersih, bahan bakar, dan sumber daya alam lainnya. Seharusnya rakyat tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh hal-hal tadi mengingat negara ini sangatlah kaya akan unsur-unsur alam tersebut.
Namun, mengapa untuk air bersih saja rakyat harus mengalami kesulitan bahkan harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal? Mengapa harga bahan bakar (bensin, gas, dan minyak tanah) terus naik? Bagaimana dengan tarif listrik? Apakah semua ini mencerminkan negara kita yang “katanya”kaya ? Mungkin jawabannya bisa kita lihat dari banyaknya kasus-kasus korupsi para pejabat lembaga-lembaga pengelola urusan-urusan tersebut.

Dengan masalah panjang ini coba kita buka kembali lembar demi lembar Undang-undang 45 tepatnya di Pasal 33 ayat 3 disana tertulis :

Bumi,air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.
Ya itulah bunyi dari pasal tersebut . mungkin apabila masyarakat mendengar, itu akan membawa berita gembira untuk semua orang.

tapi itu hanyalah sebuah tulisan yg tidak berarti..


para wakil rakyat dan lembaga-lembaga buatan itu telah melanggar konstitusi !!
melanggar janji...


(saudaraku sebangsa dan setanah air jangan sampai kita seperti “AYAM MATI DILUMBUNG PADI”
negara kita negara kaya....kita harus menikmatinya,karna kekayaan alam yang telah Tuhan berikan kepada negara ini adalah hak kita semua..)


#OPINI : Nurlaila Suciana (Pendidikan Geografi,Universitas Negeri Jakarta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar